- ARTIKEL TAUHID
- DIMANA ALLAH ?
- ALAM JIN & GAIB
- SIFAT HAMBA ALLAH
- ARTIKEL AKHIRAT
- ARTIKEL KELUARGA
- HADITS
- HARI KIAMAT (1)
- HARI KIAMAT (2)
- TENTANG SYI'AH
- GOLONGAN SESAT
- MENGENAL BID"AH
- KISAH TELADAN
- WAKTU SHALAT
- SHALAT DALAM PANDANGAN SALAF
- SIFAT DASAR MANUSIA
- SIFAT TERPUJI
- NASEHAT SALAF
- ARTIKEL JIHAD
- PERTANYAAN KU
- IBADAH DI ZAMAN FITNAH
- ARTIKEL DUNIA
PHP : 5.6.40
MySQL : 10.5.19-MariaDB-cll-lve
Waktu : 08:09
Tembolok : Dinonaktifkan
GZIP : Dinonaktifkan
Anggota : 1
Konten : 1817
Kunjungan : 5935965

DIUTUSNYA ANGIN YANG LEMBUT UNTUK MENCABUT RUH ORANG-ORANG YANG BERIMAN..PENGHALALAN BAITUL HARAM (MAKKAH) DAN PENGHANCURAN KA'BAH
Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil DIUTUSNYA ANGIN YANG LEMBUT UNTUK MENCABUT RUH ORANG-ORA....

BUMI TEMPAT BERKUMPUL, MAHSYAR INI TERJADI DI DUNIA
Dr. Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil Bumi Tempat Berkumpul Pada akhir zaman manusia digiring ....

SIFAT IBADURRAHMAN (8) AKHIR YANG MULIA BAGI IBADURRAHMAN
Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Melanjutkan pe....

KAPANKAH NEGERI ISLAM MENJADI NEGERI KAFIR ?
Bila kita telah mengetahui bahwa tidak semua yang berhukum dengan hukum islam kafir keluar diri isla....
.jpg)
MASJID INI DI BANGUN DI TEMPAT EKSTRIM
Masjid merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat ibadah Umat Muslim. Biasanya lokasi pembangu....

WASIAT NABI UNTUK MENUNTUT ILMU, MEMBERSIHKAN HATI DAN ZUHUD DI DUNIA
Oleh al-ustadz Yazid bin abdul Qadir Jawas ??????? ????? ??????? ?????? ?????? ????????? ?????????....

SEMUT PUN MENGAKUI ALLAH ADA DI ATAS LANGIT/ ARSY
Adalah akidah yang kurang tepat mengatakan: “Allah ada dimana-mana” (berarti Allah ada di kotoran a....

ORANG MATI MENGETAHUI KEADAAN ORANG YANG HIDUP?
Sebagian orang beranggapan bahwa orang yang sudah mati bisa mengetahui keadaan orang yang masih hidu....

PARA ULAMA SEPAKAT MENOLAK PEMAHAMAN SYIAH IMAMIYYAH
Syiah Imamiyyah adalah Syiah 12 Imam, disebut juga Syiah Rofidhoh. Inilah paham syiah yang menjadi d....
MENCONTOH SHALAT RASULULLAH
SHALAT DALAM PANDANGAN SALAF (WE NOTE)
"Seorang hamba berdiri Tujuan utama adzan adalah memanggil manusia untuk segera ke masjid untuk melaksanakan shalat (berjama’ah). Hal ini dipahami secara mendalam oleh para Ulama salaf sehingga mereka memiliki beberapa potret indah. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.
menghadap Allah dalam dua kesempatan: Pertama, di saat sedang shalat, kedua, di kala Hari Pengadilan. Barangsiapa berdiri dengan benar pada yang pertama, maka yang kedua akan ringan baginya. Dan barangsiapa mengabaikan yang pertama, maka pertemuan kedua akan sangat berat baginya." (Ibnul Qayyim Al-Jauziyah)
Ibrohim bin Maimun Ash-Shoigh adalah seorang tukang kayu, apabila dia mengangkat palu (hendak memukulkannya ke kayu) kemudian ternyata mendengar adzan, maka beliau tidak memukulkannya dan langsung segera menuju shalat. {Tahdzib Tahdzib, 1/173.}
Amir bin Abdullah pernah mendengarkan adzan padahal beliau sedang sakit parah, lalu beliau berkata, “Papahlah aku menuju masjid.” Dikatakan kepadanya, “Engkau sedang sakit.” Dia menjawab, “Saya mendengar panggilan Allah, apakah saya tidak memenuhinya?” Akhirnya, mereka mengantarkannya degan dipapah, diapun shalat maghrib bersama imam, setelah mendapatkan satu roka’at dia meninggal dunia. {Siyar A’lam An-Nubala, 5/220 oleh Adz-Dzahabi.}
Robi’ bin Khutsaim pernah terkena penyakit lumpuh/stroke, maka dia dipapah untuk shalat. Dikatakan padanya, “Engkau telah mendapatkan keringanan, dia menjawab, “Saya tahu hal itu tetapi saya mendengar seruan (Hayya ‘alal falaah) “mari menuju kemenangan/kebahagiaan!!” .” {Az-Zuhud oleh Imam Ahmad, hal. 408.}
Imam Asy Syafi'i sendiri mengatakan, “Adapun shalat jama’ah, aku tidaklah memberi keringanan bagi seorang pun untuk meninggalkannya kecuali bila ada udzur.” (Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 107)
Imam Ahmad rahimahullah “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.( Ash Sholah, hal. 12)
‘Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat Maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir, maka iapun berkata, “Pegang tanganku ke mesjid…!!” Merekapun berkata, “Engkau dalam kondisi sakit !” Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…!” Maka merekapun memapahnya, lalu iapun shalat Maghrib bersama imam berjamaah, diapun shalat satu rakaat, kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)
Jundab bin Sufyan beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka. (HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah) klik disini
Diriwayatkan daripada Hazrat Mu'az bin Anas rahimahullah daripada Rasulullah saw. bahawa Baginda saw. telah bersabda, " Sungguh-sungguh zalim, kufur dan nifaq mereka yang mendengar menyeru Allah SWT yakni muazzin yang menyeru kepada shalat tetapi mereka tidak pergi menyertai shalat berjamaah." (HR. Imam Ahmad dan Tabarani)
Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata,“Barangsiapa yang ingin bergembira ketika berjumpa dengan Allah besok dalam keadaan muslim, maka jagalah shalat ini (yakni shalat jama’ah) ketika diseru untuk menghadirinya. Karena Allah telah mensyari’atkan bagi nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam sunanul huda (petunjuk Nabi). Dan shalat jama’ah termasuk sunanul huda (petunjuk Nabi). Seandainya kalian shalat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan shalat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan sunnah (ajaran) Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat.” (HR. Muslim. [Muslim: 6-Kitab Al Masajid, 45-Bab Shalat Jama’ah adalah Sunanul Huda])
Ibnu ‘Allan Asy Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jika kalian melaksanakan shalat di rumah kalian yaitu melaksanakan shalat wajib sendirian atau melaksanakan shalat jama’ah namun di rumah (bukan di masjid) sehingga tidak nampaklah syi’ar Islam, sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang yang betul-betul meremehkannya … , maka kalian berarti telah meninggalkan ajaran Nabi kalian yang memerintahkan untuk menampakkan syi’ar shalat berjama’ah. Jika kalian melakukan seperti ini, niscaya kalian akan sesat. Sesat adalah lawan dari mendapat petunjuk.”(Dalil Al Falihin Li Thuruqi Riyadhis Sholihin, 6/402, Asy Syamilah)
Salah seorang salaf mengatakan, Selama empat puluh tahun, adzan tidak pernah dikumandangkan, melainkan Sa’id bin al-Musayyib telah berada di mesjid sebelumnya. [Tabaqat al Hanabilah 1/141, Hilyat al Awliya 2/163, Sifat as Safwah 2/80]
'Umar bin khattab (radhiallahu ‘anhu) pingsan ketika ia ditikam, dan berdasarkan al-muswar bin makhramah, (bahwa ia berkata) “tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali adzan, ketika sadar dari pingsannya”. Mereka mengatakan kepadanya, “shalat telah usai, hai amirul mukminin!” Maka ia bangun dan mengatakan, “shalatlah, demi Allah! sesungguhnya tidak ada bagian dalam islam bagi siapa saja yang meninggalkan shalat.” (al-muswar berkata) “Dia menunaikan shalat sedangkan luka yang dideritanya mengucurkan darah.” [Sifat as Safwah 2/131, As Siyar 5/220]
Setelah Ar-Rabi’ bin Khaytham lumpuh, ia masih tetap pergi ke mesjid dengan dibantu dua orang lelaki. Dikatakan kepadanya: “Hai Abu Yazid! Kamu memiliki udzur untuk mendirikan shalat di rumahmu.”
Ia menjawab: “Benar, tapi aku mendengar ajakan “hayya ‘alal falaah” (marilah kita menuju kemenangan), dan aku kira, bagi siapa yang mendengar hal ini, seharusnya menjawabnya walaupun dengan merangkak!” [Hilyat al Awliya 2/113]
Adi bin Hatim (radhiallahu ‘anhu) mengatakan: “Setiap kali datang waktu shalat, maka ia mendatangiku ketika aku bersemangat melakukannya dan aku siap untuk melakukannya (telah menyempurnakan wudhu). [Az Zuhd by Ahmad, p. 249]
Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani mengatakan, “Siapa yang sepertimu, Hai Anak Adam, kapanpun kamu mengharapkan sesuatu, gunakanlah air untuk berwudhu, pergilah ke tempat shalat(mu) dan kemudian rasakanlah kehadiran Rabb-mu tanpa adanya penerjemah atau halangan antara dirimu dan diriNya.” [Al Bidayah wa an Nihayah 9/256]
Abul Aliyah mengatakan, “Aku akan bepergian beberapa hari untuk menemui seseorang, dan yang pertama kali akan kulihat darinya yaitu shalatnya. Jika ia mendirikan shalat dengan sempurna dan tepat waktu, maka aku akan bersamanya, dan mengambil ilmu darinya. Jika kutemukan ia tidak memperdulikan shalat, maka aku akan meninggalkannya dan mengatakan kepada diriku bahwa selain daripada itu (shalat), pastilah dia lebih tidak peduli lagi” Salah seorang salaf mengatakan, Ketika Ali bin Al-Husain menyempurnakan wudhunya, rona- wajahnya berubah. Maka keluarganya menannyakan kepadanya tentang hal ini, maka ia menjawab, “Tahukah kamu Siapa yang kelak akan ku temui?”Yazid bin Abdulloh ditanya, ” Apakah sebaiknya kita menambahkan atap kepada mesjid kita ini?” maka ia menjawab, “murnikanlah hatimu maka mesjidmu akan mencukupkanmu” [Hilyat al Awliya 2/312]
Adi bin Hatim (radhiallahu ‘anhu) mengatakan, “Sejak aku menjadi seorang muslim, aku selalu memastikan bahwa aku telah berwudhu ketika adzan dikumandangkan” [As Siyar 3/160]
Ubayd bin Ja’far mengatakan, “Aku tidak pernah melihat pamanku, Bishr bin Masnur, melewatakan takbir pertama (takbiratul ihram)…” [Sifat as Safwah 3/376]
Ibnu Sama’ah berkata, “Selama empat puluh tahun, aku hanya sekali melewatkan takbir tahrimah (takbir pertama), yaitu ketika wafatnya ibuku” [As Siyar 10/646] Berkata seorang salafush shålih, “Jika engkau mengetahui ada seseorang yang memandang remeh takbir tahrimah, maka bersihkanlah dirimu darinya (yakni menjauh darinya).” [As Siyar 5/65, Sifat as Safwah 3/88]
Sufyan bin ‘Uyaynah berkata, “Termasuk menghormati shalat yaitu datang sebelum iqomah dikumandangkan” [Sifat as Safwah 2/235]
Maymun bin Mahran terlambat datang ke mesjid dan ketika orang-orang memberitahunya bahwa mereka telah menyempurnakan (menyelesaikan) shalat, maka ia mengatakan, “Inna lilaahi wa inna ilayhi rååji’uun… (Kita semua adalah milik Allah, dan kepadaNya lah kita akan kembali)! Aku lebih memilih hadir untuk shalat berjama’ah ketimbang menjadi gubernur iraq!” [Mukashafat al Qulub 364]
Yunus bin ‘Abdullah mengatakan, “Apa yang terjadi padaku? Ketika aku kehilangan ayamku, aku merasa khawatir, tapi ketika aku melewatkan shalat berjama’ah, itu tidak menjadikanku bersedih hati” [Hilyat al Awliya, 3/19]
Umar bin khattab (radhiallahu ‘anhu) mengatakan, ketika ia berdiri diatas mimbar, “Orang-orang mungkin memiliki rambut putih dalam islam (– disebabkan karena ia telah lama memeluk islam (muslim) sampai ia berumur lanjut–), belum pernah menyempurnakan satu pun ibadah kepada Allah Yang Maha Agung! diapun ditanya “kenapa begitu?” Ia mengatakan, “Ia tidak menyempurnakan shalatnya, karena shalat diperlukan adanya khusyu’, khidmat (sungguh-sungguh), serta menghadirkan hatinya kepada Allah” [Al-Ihya 10/202]
Hammad bin Salamah mengatakan, “Aku tidak pernah berdiri untuk shalat tanpa membayangkan bahwa jahannam ada dihadapanku” [Tadhkirat al Huffadh 1/219]
Muadz bin Jabal menasehati anaknya, “Hai anakku! shalatlah seperti shalatnya orang yang akan pergi, dan bayangkanlah bahwa engkau tidak akan shalat lagi. Ketahuilah, bahwa seorang muslim itu mati diantara dua kebaikan, satu keika ia mengerjakan (kebaikan/ibadah)nya, dan satu lagi ketika ia sedang berniat mengerjakannya.” [Sifatush Shafwah 1/496]
Bakar Al-Muzani berkata,“Jika engkau ingin shalatmu bermanfaat bagimu, katakan kepada dirimu, “aku tidak akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan shalat lagi (shalat berikutnya)” [Jami` al `Ulum wal Hikam, p 466.]
Shubrumah mengatakan,“Kami menemani Karz Al-Haritsi ketika safar. Kapansaja ia menentukan tenda dalam satu daerah, ia sering kali mengeceknya dengan seksama, dan ketika ia menemukan tanah yang ia suka, maka ia akan pergi kesana dan terus shalat disana, hingga telah datang waktu untuk meninggalkannya (tempat tersebut).” [Sifat as Safwah 3/120]
Al-Qosim bin Muhammad mengatakan, “Kapansaja aku berjalan pada waktu pagi, Aku selalu menemui ‘A-isyah radhiallahu ‘anha (bibinya), dan menyapanya. Suatu ketika, aku mendapatinya sedang melaksanakan shalat dhuha, membaca ayat ini berulang-kali, menangis dan memohon kepada Allah, “Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. (At-Tur 52:27)” Aku tetap berdiri, hingga aku merasa bosan, maka aku meninggalkannya, dan pergi kepasar untuk melakukan sesuatu, dan mengatakan kepada diriku, “ketika aku menyelesaikannya, maka aku akan kembali (ke kediaman ‘a-isyah radhiallahu ‘anha). Ketika aku menelesaikannya, aku masih mendapatinya berdiri didalam shalatnya, membaca ayat yang sama, menangis dan memohon kepada Allah” [Al Ihya 4/436]
Maymun bin Hayyan mengatakan, “Aku tidak pernah melihat Muslim bin Yasar menggerakkan kepalanya ketika ia sedang shalat, apakah shalat yang ringan maupun panjang. Pernah sekali, ada salah satu bagian mesjid yang runtuh, bunyi reruntuhan itu sampai-sampai menyebabkan orang-orang dipasar ketakutan, sedangkan ia, tidak takut, bahkan tidak menggerakkan kepalanya dan tetap dalam shalatnya” [Az Zuhd by Imam Ahmad p 359]
Salah seorang salaf mengatakan, “Aku menemani ‘Atho bin Robah selama delapanbelas tahun. Ketika ia tua renta, ia sering berdiri dalam shalatnya dan membaca sekitar DUA RATUS AYAT dari surat al-baqoroh sambil berdiri dengan teguh dan mantap, sampai-sampai tidak ada anggota tubuhnya terlihat bergerak” [As Siyar 5/87, Sifat as Safwah 2/213]
Abu Bakar bin ‘Aiyash mengatakan, “Jika engkau melihat Habib bin Abu Tsabit dalam sujudnya, maka kamu akan mengira ia telah wafat karena lamanya sujudnya.” [As Siyar 5/291]
Ali bin Al-Fudhoil berkata, “Aku melihat Ats-Tsauri dalam sujudnya ketika ia shalat, dan aku pun melaksanakan tawaf mengelilingi ka’bah tujuh kali sampai ia mengangkat kepalanya dari sujudnya” [As Siyar 7/277]
Ketika Hatim Al-Asamm ditanyakan tentang shalatnya, ia mengatakan, “Ketika telah dekat waktu untuk shalat, maka aku menyempurnakan wudhuku, dan pergi kemana aku akan melaksanakan shalatku (mesjid). Kemudian aku berdiri dan shalat, membayangkan bahwa ka’bah ada dihadapanku, surga ada disebelah kananku, neraka ada disebelah kiriku, dan malaikat maut ada dibelakangku. Aku membayangkan bahwa itulah shalat terakhir yang akan aku kerjakan, aku berdiri dengan penuh harap (terhadap Jannah-Nya dan pahala-Nya). dan takut (Neraka-Nya) dan mengumandangkan takbir disertai niat yang tulus dan ikhlas. Aku membacakan al-qur’an dengan pelan, aku ruku’ dengan merendahkan hati, kemudian sujud dengan khusyu’ dan kemudian duduk diatas kaki kiriku, dengan kaki kiriku terbaring ditanah dan meluruskan kaki kananku (iftirasy’) dan shalat dengan penuh keikhlasan. Kemudian, aku tidak tahu apakah sholaku telah Diterima-Nya. [Al Ihya 1/179]
Salah seorang salaf mengatakan, “Hai anak adam! jika engkau menginginkan/memerlukan bagian dalam hidup ini, maka engkau lebih memerlukan bagianmu untuk hari kemudian. Jika engkau menjaga bagianmu dalam hidup ini, maka kamu akan kehilangan bagianmu pada hari kemudian, dan akan segera melilitkanmu dengan kehilangan bagianmu dalam hidupmu ini pula. Jika engkau menjaga bagianmu untuk hari kemudian, maka kamu akan mendapatkan dan memenangkan seluruh bagian dalam hidup ini dengan mudah.” [Fada'il adh Dhikr by ibn al Jawzi p. 19]
MY DESIRE
Akan datang suatu hari kematian menjemputku.Tinggallah segala apa yang telah ku Amalkan.Owh .. andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku.Agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku. Serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
TWITTER ULAMA
Dalam kitab Al Adzkar ada Bab: Larangan bagi seorang anak, seorang pelajar, seorang murid untuk memanggil bapaknya, pengajarnya atau syaikhnya dengan sebutan nama langsung. |
SALARY
Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan"[38:86]
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya". [25:57]
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. [26:109]

BIAR TIDAK MERASA DI ATAS KETIKA DIPUJI
Bagaimana biar kita ketika dipuji oleh orang tidak merasa di atas angin atau biar tidak sombong? Sal....

BERTAUBAT SECARA TERSEMBUNYI
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: ??? ???? ??? ????? ??? ???? ???? ?? ???? ????

BERDAKWAH, TAPI TIDAK MENDAKWAHKAN TAUHID
Berdakwah tanpa dakwah tauhid, sama saja tidak berdakwah. Bahkan berdakwah tanpa dakwah tauhid, ....

MARAH KETIKA DIPUJI
Para ulama sangat tidak menyukai pujian dan ketenaran. IMAM NAWAWI, karya-karya beliau telah member....

10 RENUNGAN BAGI YANG DITIMPA UJIAN/MUSIBAH
Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin diuji…orang kayapun demikian....

JANGAN LIHAT TAMPANGNYA
Sebagian orang beranggapan bahwa ciri wanita shalihah adalah wanita yang tidak pilih-pilih wajah lel....

KUMOHON, DEMI DZAT YANG MAHA MEMBOLAK-BALIKKAN HATI, AGAR ENGKAU MENIKAHIKU..
Maryam, istri Abu Utsman Sa’id bin Isma’il al-Hairi bertutur, Kami akan menunda bermain, tertawa, da....

KARENA KESABARANNYA, SEORANG PEMUDA SEMBUH DARI LUMPUH
Seorang dokter spesialis luka dalam Riyadh yang bernama Dr. Khalid Al Jubir berkisah tentang dirinya....

WASIAT SEORANG AYAH KEPADA PUTRANYA
Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq rahimahullah berwasiat kepada putranya, Musa. Beliau rahimahullah berkata:....

SEORANG KHALIFAH YANG KEKUASAANNYA TIDAK LEBIH DARI SEGELAS AIR
Telah di sebutkan dalam kitab “Syadzraat dzahab fii akhbaari man dzahaba” karangan Ibnul Amaad al-H....
DONATE WITH DOA
Ingin dido'akan oleh para malaikat? Bisa. Caranya, mohon do’akan agar Allah mengampuni seluruh dosa kami (orang-orang mukmin), serta memberi kami ketakwaan padaNya hingga akhir usia.
Mohon do’akan juga agar Allah memberi kami umur yang panjang, hidayah dan pertunjuk, penuh kesehatan dan waktu luang, supaya kami dapat terus merawat dan memperbaiki situs ini (Dakwah).
Do’akan juga agar Allah memberi kami rezeki yang berlimpah, secara halal, mudah dan berkah, supaya kami dapat terus (Ibadah) merawat dan update situs ini.
[14:41] Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". |
[2:286] "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.". |
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” [HR Muslim No. 4912]